Apr 4, 2019

Tapal Batas Profil Wilayah Perbatasan Indonesia


Tapal Batas Profil Wilayah Perbatasan Indonesia
Jumlah halaman-438 halaman
ISBN-978-602-336-225-7

Secara geografis Indonesia merupakan Negara terbesar ke lima di dunia yang menghubungkan dua benua (Asia-Australia) dan dua samudra ( Hindia dan Pasifik) merupakan jantung perdagangan di belahan dunia timur. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI berbatasan dengan 10 (sepuluh) negara sahabat yaitu India, Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Filipina, Kepu lauan Palau, Papua Nugini, Australia dan Timor Leste dan di Darat berbatasan dengan 3 (tiga) Negara yaitu ; Malaysia, Papua Nugini dan RDTL. Selain itu terdapat 92 (sembilan puluh dua) buah pulau kecil terluar yang merupakan halaman Negara dan dua belas diantaranya membutuhkan perhatian khusus.

Sebagai negara Kepulauan Indonesia wajib memberikan jaminan bahwa wilayah lautnya sebagai wilayah yang aman untuk dilewati oleh masyarakat internasional; baik itu untuk maksud damai maupun hanya untuk sekedar lewat dengan segala persyaratan dan konsekwensinya. Itu artinya Indonesia harus mampu mengamankan jalur laut dan sumber daya lautnya. Diantaranya harus mampu mengamankan jalur di 12 laut yang ada di Indonesia. Harus mampu menguasai titik-titik strategis yang meliputi choke points Selat Malaka dan 39 selat lainnya. Jalur strategis sebagai pendukung kepentingan perdagangan, pergerakan sumber daya energi dan makanan (sea lanes of trade/ SLOT) serta merupakan jalur supra strategis militer (sealanes of communi cations/SLOC). Salah satu cara untuk itu, yakni dengan membangun pulau-pulau terluar sebagai Kapal Induk. Sederhanya pulau itu dikembangkan sehingga bisa jadi Markas Komando, dapat menampung pesawat tempur, kapal perang, para prajurit berikut semua logistiknya. Dibanding, beli kapal Induk cara seperti ini jauh lebih efektip.

Wilayah perbatasan sesuai UU merupakan kewenangan Pusat. Namun demikian pada era otonomi daerah keinginan kita adalah agar Pemda segera dapat mengambil posisi. Hal yang terkait penegasan batas, baik itu antar negara maupun antar provinsi/Kabupaten/Kota sudah saatnya berubah dan khususnya UU yang mengaturnya. Jangan lagi semuanya menunggu untuk dikerjakan oleh pemerintah pusat. Salah satu yang sangat memprihatinkan adalah karena selama ini semuanya dikerjakan dari pusat, baik itu tenaga ahli, para pelaksana maupun peralatannya semua masih dari pusat, maka tentu saja biaya opresionalnya sangat besar. 
Sampai-sampai provinsi yang daerahnya menjadi batas antar negara itupun, sesungguhnya tidak tahu banyak dengan apa yang dilakukan oleh Tim penegasan batas antar negara yang ada diperbatasan daerahnya. Misalnya dalam penegasan batas RI-Malaysia di Kalimantan, telah dimulai dari tahun 1975, sampai pengukuran batas sepanjang 2004 km selesai, pihak provinsi hanya sekedar diberitahu saja. Bahkan sering tidak ikut sama sekali. Mereka sama sekali tidak dilibatkan di lapangan dan bisa jadi bahkan belumpernah melihat peta atau daftar koordinat perbatasannya. Meski hal yang sama belum tentu terjadi dengan Papua, NTT khususnya karena Pemdanya memang pro aktive dan peduli sejak dari awal.
Buku ini Secara sederhana bermaksud untuk memberikan gambaran secara spesifik tentang perbatasan darat antara Indonesia dengan negara tetangga. Mulai dari pulau Kalimantan, Papua dan pulau Timor. Diharapkan dengan memberikan gambaran yang jelas dan utuh tentang perbatasan darat mulai dari bagaimana batas itu di tetapkan, lalu seperti apa batas itu ditegaskan kembali dan bagaimana cara memeliharanya. Juga menjelaskan apa itu garis batas, tugu batas, pos-pos pengamanan batas dan asesoris batas lainnya seperti Gapura, papan nama dan beacon atau sosok, jalan inspeksi perbatasan sebagai data dasar dalam mengenal Tapal Batas negara kepulauan yang indah ini. Sehingga menjadi bahan masukan bagi para pihak untuk bisa lebih mengoptimalkan pemeliharaan, pengembangan serta kerja sama daerah maupun daerah antar negara, serta pengamanan perbatasan bagi kepentingan nasional Indonesia.
Buku ini juga bermanfaat bagi mereka yang karena tugas dan jabatannya terkait perbatasan, tetapi masih awam dengan wilayah tersebut. Karena dengan buku ini diharapkan mereka dapat mengetahui bagaimana perbatasan itu tetapkan, ditegaskan kembali, juga dipaparkan kondisi riel wilayah perbatasan yang meliputi seluruh wilayah Kabupaten di sepanjang perbatasan. Sehingga mereka bisa atau dapat melihat potensi wilayah perbatasan cocoknya dikembangkan sebagai apa? Baik dari dalam maupun dengan negara tetangga.