Mar 20, 2018

Paket Tiga Buku, Catatan Blog Seorang Prajurit Perbatasan.



Paket Tiga Buku, Catatan Blog Seorang Prajurit Perbatasan.
Paket ini merupakan sebuah referensi tentang perbatasan. Baik dari sisi sejarah penetapan & Penegasan Batas; pembangunan perbatasan, maupun dari sisi pertahanan perbatasan. Buku Pertama; Ketika Tugu Batas Di Geser. Catatan Blog Seorang Prajurit Perbatasan. Buku ini berisi buliran pemikiran perpaduan, hasil kajian, penelitian diskusi yang diambil dari blog blog www.wilayahperbatasan dan wilayahpertahanan com. Idenya sejak awal adalah sebuah upaya untuk ikut memberikan sumbangsih pemikiran terkait strategi pembangunan wilayah perbatasan dari sisi pengembangan ekonomi demi kesejahteraan dengan konsep pertahanannya.
Kenapa kita tertarik menyoroti Tugu Batasnya? Ketika Tugu Batas Di Geser? Karena pemberitaan terkait pergeseran Tugu ini selalu saja jadi menarik bagi Media. Kalau secara teknis, pergeseran batas masih bisa dikembalikan lagi ke Posisinya semua. Tetapi masalahnya, kalau selama Tugu Batas itu di geser, kemudian mereka mengambil manfaat darinya maka hal itulah yang sejatinya meresahkan. Apalagi kalau dalam hal ini ada keterlibatan Oknum. Sebab pergeseran batas dengan di back Up Oknum maka penjarahan diatasnya jadi bisa dikerjalan secara leluasa dan aman. Hal seperti itulah yang sering terjadi, dan umumnya yang melakukan itu adalah dari pihak kita. Kayunya meraka tebang lalu mereka jual ke Negara tetangga.Ironis memang, tetapi itulah yang sering terjadi.
Pengalaman penulis selama terlibat dengan perbatasan, baik sebagai teknisi pelaksana, pengeksekusi program hingga terlibat dalam pengagas, pengkaji dan pembuat konsep Kebijakan tentang perbatasan dan pertahanannya meneguhkan penulis untuk membangun blog ini. Nyatanya sejak tahun 2009 blog tersebut tidak pernah absen dalam memberikan masukan-masukan, pandangan serta harapan agar pembangunan wilayah perbatasan dan strategi pertahanannya bisa lebih baik dari yang ada.
Buku Kedua adalah Membangun Halaman Depan Bangsa Catatan Blog Prajurit Perbatasan; melihat Wilayah perbatasan Negara Kepulauan Nusantara merupakan Kawasan perlintasan perdagangan dunia yang begitu strategis. Perdagangan dunia yang menghubungkan dua Samudra dan dua Benua. Sampai saat ini sudah dinikmati dan dirasakan oleh negara tetangga. Singapura dan sebentar lagi Malaysia, dua negara tetangga yang mampu menyuguhkan layanan, sarana dan prasarana kelas dunia yang fungsional dengan cita rasa dan keramah tamahan dari timur. Padahal dari segi apapun, kalau Indonesia bisa menyediakan infrastruktur, menata diri, dan bersolek rupa maka dibandingkan dengan negara manapun di sekitarnya pastilah tetap jauh lebih unggul. Buku dengan judul MEMBANGUN HALAMAN DEPAN BANGSA DI PERBATASAN dibuat sebagai bagian dari Serial Catatan Blog Seorang Prajurit Perbatasan.


Buku Ketiga : Pertahanan Kedaulatan Di Perbatasan Catata Blog Seorang Prajurit Perbatasan Pertahanan Kedaulatan Di Perbatasan. Indonesia yang jelita, zamrud khatulistiwa, sebuah negara benua maritim. Hamparan lautannya yang luas, terdiri dari belasan ribu pulau dengan panjang pantai lebih dari 81 ribu km serta berada diantara dua samudra Hindia dan Pasifik serta dua benua Australia dan Asia. Lokasi yang strategis ini membutuhkan Pertahanan yang baik. Saat ini masih banyak wilayah perbatasan yang belum terjaga dengan baik. Kemampuan monitor ( radar) masih sangat terbatas-radar sipil & militer belum sinergis; gelar pasukan trimatra masih jauh dari memadai demikian pula dengan system Komandonya. Kodam perbatasan belum terdukung oleh Mobud (mobilisasi udara) dan mobilisasi laut. Kodam perbatasan, belum mampu memposisikan kekuatannya ke dua trouble spot pada saat yang bersamaan; meski itu setingkat regu. Kalau anda mempunyai pekerjaan, punya tugas yang terkait perbatasan atau punya kajian terkait perbatasan, maka anda perlu membaca buku ini; membaca kondisi real wilayah perbatasan apa adanya, kondisi perbatasan yang perlu dikembangkan dan seterusnya. Buku ini akan sangat khas memberikan anda berbagai informasi terkait perbatasan.

No comments:

Post a Comment