Nov 22, 2025

Visi Jokowi Bloomberg2025 Peluang Mengintegrasikan AI ke dalam Pemerintahan, Industri, dan Sistem Sosial


Oleh  Harmen Batubara

Refleksi atas Pidato Jokowi di Bloomberg New Economy Forum 2025

Di panggung Bloomberg New Economy Forum 2025, di hadapan para pemimpin dunia, inovator global, dan arsitek ekonomi digital, Joko Widodo kembali menunjukkan satu pesan kunci: Indonesia dan Asia Tenggara hanya akan menang di era ekonomi baru jika mampu mengintegrasikan kecerdasan—human intelligence, machine intelligence, dan institutional intelligence—ke dalam setiap sendi pembangunan.

Pidato Jokowi bukan sekadar sambutan seremonial. Ia adalah peta jalan, peringatan, sekaligus optimisme rasional bahwa dunia tengah bergerak ke fase paling menentukan: intelligence economy.

Transformasi Bukan Sekadar Teknologi, Tapi Keberanian

Jokowi mengingatkan bahwa perjalanan Indonesia membangun ekonomi besar dalam satu dekade terakhir bukanlah keajaiban instan. Ia hasil dari:

  • keberanian membuat keputusan sulit,
  • kegigihan memperbaiki infrastruktur dasar,
  • serta keyakinan bahwa bangsa besar harus bergerak cepat atau tertinggal.

Namun Jokowi juga menekankan: tugas itu belum selesai.
Infrastruktur fisik sudah dibangun, sekarang saatnya membangun infrastruktur kecerdasan.

Era Baru: Ekonomi yang Diggerakkan oleh Kecerdasan

Dalam pidatonya, Jokowi menegaskan bahwa:

“Bangsa, perusahaan, dan masyarakat yang mampu mengintegrasikan kecerdasan ke dalam pemerintahan, industri, dan sistem sosial akan tumbuh lebih cepat.”

Ini bukan retorika. Ini adalah kenyataan baru yang sudah mulai terlihat:

  • Pemerintahan cerdas yang memanfaatkan big data untuk mengambil keputusan publik yang presisi.
  • Industri cerdas yang memadukan robotika, otomatisasi, dan AI untuk efisiensi dan produktivitas.
  • Sistem sosial cerdas yang memungkinkan pendidikan adaptif, layanan kesehatan prediktif, dan jaringan sosial yang lebih inklusif.

Indonesia bergerak ke arah itu—pelan namun pasti.

 Gelombang Besar Berikutnya Revolusi Robot Humanoid & AI

Di forum tersebut, Jokowi menyampaikan prediksi berani:

“Dalam 5, 10, hingga 15 tahun ke depan, akan ada revolusi robot humanoid besar-besaran, dan revolusi AI yang menyeluruh.”

Prediksi ini sejalan dengan tren global:

  • Biaya produksi robot terus turun.
  • Kemampuan robot humanoid meningkat eksponensial.
  • AI multimodal mulai meniru kemampuan manusia dalam berpikir, merespons, dan berkreasi.

Bagi Indonesia, ini bukan ancaman—ini peluang.

 Mengapa AI Penting untuk Pertumbuhan Indonesia?

1. Pemerintahan yang Lebih Efisien & Transparan

AI dapat mendeteksi kebocoran anggaran, memetakan kemiskinan secara real-time, hingga mengelola layanan publik berbasis data.
Ini membantu negara tumbuh lebih cepat dan akurat dalam membuat kebijakan.

2. Industri yang Lebih Kompetitif

Dari manufaktur, logistik, pertanian, hingga energi—AI memotong biaya, meningkatkan produktivitas, dan membuka peluang inovasi baru.
Robotika memungkinkan Indonesia menghindari middle-income trap.

3. Sistem Sosial Lebih Kuat & Adaptif

AI membantu menciptakan pendidikan yang personal, kesehatan prediktif, dan perlindungan sosial berbasis data.
Dampaknya: kualitas SDM meningkat.

 


ASEAN sebagai Pusat Pertumbuhan Baru

Jokowi menegaskan bahwa Asia Tenggara siap menjadi salah satu kawasan dengan pertumbuhan tercepat dunia.
Kombinasi:

  • bonus demografi,
  • pasar digital raksasa,
  • stabilitas geopolitik relatif,
  • dan kolaborasi regional,

menjadikan ASEAN kandidat kuat pusat intelligence economy di Asia.

Kuncinya Kolaborasi, Bukan Kompetisi

Tema Bloomberg Forum 2025, “Thriving in an Age of Extremes”, sejalan dengan seruan Jokowi:
di tengah ketidakpastian global—perang, perlombaan AI, proteksionisme—kolaborasi adalah satu-satunya jalan agar teknologi menjadi berkah, bukan ancaman.

AI tidak bisa dibangun sendirian.
Robotika tidak bisa dikembangkan tanpa ekosistem global.
Ekonomi cerdas menuntut jaringan, bukan isolasi.

Masa Depan Itu Bernama “Intelligence Economy”

Pidato Jokowi di Bloomberg New Economy Forum 2025 bukan hanya tentang Indonesia.
Ia tentang babak baru peradaban manusia.

Sebuah era di mana:

  • mesin berpikir,
  • robot bekerja,
  • manusia berkreasi,
  • dan pemerintahan mengambil keputusan berdasarkan kecerdasan yang terintegrasi.

Indonesia telah memulai langkahnya.
ASEAN siap menyambut masa depan.
Dan seperti kata Jokowi:

“Transformasi membutuhkan keberanian, kegigihan, dan keyakinan. Kita akan terus tumbuh di era baru ini—jika kita berani mengintegrasikan kecerdasan ke dalam setiap langkah pembangunan.”

Sebuah pesan yang layak dipikirkan—dan diwujudkan.

 



No comments:

Post a Comment